Fitur Aplikasi
Aplikasi ini terintegrasi dengan data kependudukan yang dikelola oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Grobogan sehingga memudahkan petugas/kader posyandu saat melakukan pengukuran balita.
Data Balita
Data Bayi di bawah lima tahun yang menjadi sasaran pencegahan stunting
Pengukuran
Fasilitas ini digunakan untuk menginput data pengukuran balita
PMT
Pemberian makanan kepada balita dalam bentuk kudapan yang aman dan bermutu
Taburia
Bubuk multivitamin dan multimineral untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral setiap anak balita
Imunisasi
Pendataan imunisasi agar balita kebal terhadap suatu penyakit
Data Ibu Hamil
Pendataan Ibu hamil untuk memudahkan pemantauan pemenuhan gizi
Pengguna Aplikasi
Aplikasi ini dapat digunakan oleh berbagai pihak, mulai dari kader posyandu untuk melakukan pencatatan pemeriksaan berat badan dan tinggi anak, puskesmas, desa dan dinas terkait untuk mendapatkan laporan tentang data stunting.
Posyandu
Pencatatan dan pelaporan penimbangan anak oleh kader mudah melalui aplikasi Android, WhatsApp atau Web.
Eksekutif
Bupati, sekda dan dinas terkait secara realtime mendapatkan perkembangan data stunting di Kabupaten Grobogan.
Masyarakat/Orang Tua
Cek status gizi anak dengan mudah. Dan pantau hasil penimbangan anak. Dan pelajari pencegahan stunting melalui aplikasi
Desa/Puskesmas
Monitoring, evaluasi dan kelola data penimbangan anak dari posyandu secara lebih efektif, real time dan paper less.
Infografis Data Stunting
Pantau Tumbuh Kembang Balita Anda
Masukkan NIK Anak
Dengan kepedulian orang tua dan kolaborasi berbagai pihak, diharapkan tidak ada lagi balita yang mengalami stunting.
Program-program Penanganan Stunting
Pemerintah telah banyak mengeluarkan paket kebijakan dan regulasi terkait intervensi stunting. Adapun beberapa program gizi spesifik yang telah dilakukan sebagai berikut:
- A. Intervensi Gizi Spesifik
- 1. Pemberian Makanan Tambahan bagi ibu hamil;
- 2. Pemberian Tablet Tambah Darah (bumil dan remaja putri);
- 3. Promosi dan konseling menyusui;
- 4. Promosi dan konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak.
- B. Intervensi Gizi Sensitif
- 1. Program penyehatan lingkungan;
- 2. Akses pelayanan KB, jaminan kesehatan, dan bantuan bagi keluarga miskin;
- 3. Konseling perubahan perilaku bagi orang tua dan anak;
- 4. Penyebarluasan informasi melalui berbagai media;
- 5. Pembentukan Pekarangan Pangan Lestari.
Gallery
Berikut ini dokumentasi penanganan stunting di Kabupaten Grobogan.
Berita
Aplikasi ini juga menjadi salah satu media bagi para pemangku kepentingan untuk mendapatkan informasi terbaru dalam upaya pencegahan stunting.
Pertanyaan seputar stunting
Berikut ini daftar pertanyaan seputar stunting.
-
Apakah yang dimaksud dengan stunting ?
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia dibawah lima tahun (balita) akibat kekurangan asupan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan. Stunting ditentukan oleh indeks antropometri yang menggunakan data panjang badan berdasarkan umur (PB/U) untuk anak usia dibawah 2 tahun dan menggunakan data tinggi badan berdasarkan umur (TB/U) untuk anak usia 2 tahun ke atas. Dalam laporan Riskesdas, kondisi stunting merupakan gabungan antara anak dengan status gizi "pendek" dan "sangat pendek".
-
Apakah anak yang pendek selalu stunting?
Meski kondisi anak pendek atau sangat pendek digunakan sebagai indikasi masalah gizi kronis, namun anak pendek atau sangat pendek belum tentu stunting akibat masalah gizi kronis, karena pendek atau sangat pendek bisa juga terjadi karena faktor keturunan (meski secara proporsi umumnya sangat kecil dalam suatu populasi). Diperlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh tenaga kesehatan terlatih untuk menentukan bahwa seorang anak pasti stunting akibat masalah gizi kronis atau tidak.
-
Apakah stunting tergolong penyakit?
Stunting bukan penyakit, tapi kondisi gagal tumbuh karena kurangnya asupan makanan dan terjadinya infeksi berulang dalam jangka waktu tertentu (kronis) yang terjadi pada periode emas atau 1.000 HPK seorang anak yaitu sejak berada dalam kandungan hingga usia 2 tahun.
-
Mengapa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1.000 HPK) seorang anak disebut sebagai periode emas dalam upaya pencegahan stunting?
Disebut "periode emas" karena pada masa itulah stunting dapat terjadi dan sekaligus dapat dicegah atau masih dapat dikoreksi. Jika tidak dicegah atau dikoreksi dalam kurun waktu tersebut, maka berbagai gangguan pertumbuhan maupun perkembangan yang diakibatkan oleh masalah gizi kronis ini umumnya akan menjadi permanen atau tidak dapat dikoreksi lagi.
-
Apakah yang menjadi faktor resiko/penyebab stunting sebagai indikasi masalah gizi kronis?
Ada dua kelompok faktor resiko/penyebab stunting sebagai indikasi masalah gizi kronis: Penyebab langsung: yaitu kurangnya asupan makanan bergizi dan infeksi berulang dalam jangka waktu tertentu (kronis). Penyebab tidak langsung: terdiri dari berbagai faktor yang mempengaruhi terjadinya penyebab langsung dari stunting akibat masalah gizi kronis. Faktor-faktor tersebut antara lain terkait masalah akses terhadap makanan bergizi, pola asuh yang kurang optimal, kurangnya akses terhadap layanan kesehatan, praktik hygiene, atau masalah kesehatan lingkungan yang mempengaruhi akses ke air bersih dan sanitasi (lingkungan). Penyebab tidak langsung ini dipengaruhi oleh berbagai faktor lain yang mendasar seperti faktor ekonomi, perdagangan, urbanisasi, globalisasi, sistem pangan, jaminan sosial, sistem kesehatan, pembangunan pertanian, dan/atau pemberdayaan perempuan.
-
Apa dampak dari masalah gizi kronis selain stunting?
Selain gangguan pertumbuhan yang diindikasikan oleh stunting, biasanya anak juga dapat mengalami gangguan perkembangan akibat masalah gizi kronis, baik gangguan pada perkembangan kognitif, motorik, ataupun sistem kekebalan tubuh. Gangguan perkembangan inilah yang kemudian dapat menyebabkan anak mengalami kesulitan belajar atau mudah terserang penyakit. Kondisi kurang gizi kronis yang tidak dicegah atau terlambat dikoreksi dapat meningkatkan resiko terkena penyakit tidak menular (PTM) di usia lebih lanjut (seperti diabetes, penyakit jantung, kanker, stroke, dan lain-lain) pada level individu dan menurunkan angka produktivitas sumber daya manusia pada level populasi.
-
Apakah stunting dapat dicegah atau dikoreksi?
Stunting dapat dicegah atau dikoreksi jika dilakukan sebelum atau selama periode emas. Karenanya berbagai intervensi penting dilakukan sejak dini, mulai dari mempersiapkan kondisi gizi dan kesehatan calon ibu hingga memastikan kesehatan yang baik dan gizi yang cukup terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan, yaitu sejak anak berada dalam kandungan hingga usia 2 tahun.
-
Apakah 5 (lima) Pilar pencegahan stunting?
5 pilar pencegahan stunting yaitu:
1. Komitmen dan visi kepemimpinan tertinggi negara;
2. Kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku;
3. Konvergensi, koordinasi, dan konsolidasi program pusat, daerah, dan desa;
4. Gizi dan ketahanan pangan;
5. Pemantauan dan evaluasi.